Sabtu, 09 April 2011

Introspeksi diri



by Lendl Wibisana on Sunday, October 31, 2010 at 11:30pm

Selama ini ...

Beretorika dengan rangkaian kalimat yang indah, padahal ternyata itu hanya sebuah cara untuk menutupi kekurangan.

Berdiplomasi atas keluhan dan kritikan, padahal ternyata itu adalah cara menutupi aib.

Menyebarkan kebaikan, padahal ternyata hari-harinya terus memproduksi keburukan.

Merasa telah bermanfaat, padahal ternyata sedang memupuk kesombongan.

Ya...semua diam..menunggu hingga waktu yang akan membuka semua topeng kepalsuan yang selama ini dibangga-banggakan dan menjawab serta membuka semua kebusukan yang selama ini dibungkus rapi oleh keindahan semu yang dipertontonkan. Tapi hingga detik ini masih saja nyaman "mengenakannya" karena merasa bahwa semua akan tersimpan rapat dan baik, karena sekali lagi bahwa ternyata semua yang dilakukan selama ini telah menjadi sanggar yang hebat untuk menjadikan diri ini aktor hebat yang sangat pantas mendapat penghargaan atas peran kemunafikan yang tidak dimunculkan dalam cerita2 fiktif di TV tapi lebih kejam lagi yaitu dalam kehidupan sesungguhnya..

Lalu...

Entah berapa hati yang tergores oleh rasa paling sempurnanya "aku"...

Entah berapa mata dan ingatan yang terus berjuang keras untuk menghilangkan semua jejak langkah&kenangan karena luka yang tidak mungkin tersembuhkan..

Dan ketika hal itu dipertanyakan,,seketika begitu mudahnya berharap untuk mendapatkan pengampunan atas pedang keburukan yang tertancap begitu dalam..Mereka mungkin akan berkata "pedang itu mungkin memang telah tercabut, tapi luka goresan dalam yang telah dibuat tidak akan mungkin tertutup kembali..

Ingin tahu bagaimana dirimu sesungguhnya, lihatlah tatkala bertemu dengan Penguasamu..

Keangkuhan, kesombongan, kemalasan, kebosanan, kelalaian, kemunafikkan bahkan kebohongan masih saja berani ditampakkan dihadapan Sang Maha Tahu.

Ya..itulah yang sebenarnya..

.....

Sadarilah,,

bahwa pijakan kaki ini telah renta dan begitu lelah menopangmu..

Rasakanlah,,

bahwa sang pemilik waktu telah mendengar perintah pengabdian Pemiliknya..

...

Waktu akan begitu taat pada pemiliknya,,berhentilah duduk di singgasana kebusukan dan lepaskan mahkota kepalsuan agar ketenangan segera menyelimuti..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saran membangun rekan-rekan sangat dinanti..